Saturday, October 29, 2011
why..
dear Allah..
today i miss him so much..
if this feeling is coming from You.. is it a gift..? but why are You giving me this..??
if this feeling is coming from myself.. i'm really sorry.. i don't know.. i just can't deny this feeling..
it is painful, it hurts, yes it is.. when you miss someone, but you can do nothing
i wish that i could touch his face and stare at him.. as long as i could..
and tell him through my eyes, that i miss him, so much..
Monday, October 24, 2011
ketika..
Saturday, October 22, 2011
Hari Ini Ulang Tahun Ayahku..
Kami awalnya memanggilnya dengan sebutan 'bapak'..
Panggilan itu berubah ketika aa mempunyai sahabat yang asli betawi, memanggil ayahnya dengan sebutan 'babeh'..
Dan entah kenapa aa ikut memanggil bapak dengan sebutan 'babeh'..
Lama-lama kami semua, anak-anaknya memanggil dengan panggilan sayang 'babeh'..
Hari ini umurnya tepat 60 tahun..
Ah.. kasihan ayahku.. beliau sudah bisa dibilang tua..
Tetapi ayahku masih bekerja sampai saat ini..
Masih harus pergi pagi-pagi sekali agar tidak terlambat pergi ke kantor, dari rumah kami di perbatasan hingga ke tengah kota..
Masih harus berlari-lari mengejar patas, bersaing dengan para pekerja lainnya..
Belum lagi kalau harus berdiri di dalam kendaraan.. karena pemberhentian di tempat kami adalah pemberhentian terakhir bis untuk mengambil penumpang.. jadi bisa dibilang sangat beruntung jika kita masih bisa mendapatkan tempat duduk..
Aku masih ingat, jika sedang ada panggilan kerjaan, kami pergi bersama, berlari-lari mengejar patas.. dan kalau ada yang harus berdiri di dalam bis, ayahku lah yang berdiri, dia tidak menginginkan gadis kecilnya yang berdiri..
Jika sudah seperti itu, aku menatapnya dengan pandangan yang makin sayang..
Jujur setiap aku melihatnya seperti itu, dan melihat nya turun duluan dan berjalan kaki dengan cekatannya, aku selalu ingin menangis..
Di umur sekarang ayahku masih harus menaklukan kota Jakarta dengan segala 'ketidakramahan' nya..
Itu semua ayahku lakukan untuk keluarganya..
Untuk kelangsungan hidup istri dan keempat anaknya..
Aku tahu betul, ayahku selalu berusaha untuk bisa membahagiakan istri dan keempat anaknya..
Tidak peduli kalau harus menanggung malu sekalipun..
Aku ingat cerita ibuku, ketika ayahku terkena PHK..
Dengan kondisi mempunyai empat anak dan masih kecil-kecil dan tinggal di Jakarta, ayahku terkena PHK..
Kakek ku yang dulu terbilang mampu, sungguh tidak tega melihat cucu-cucu nya kesusahan..
dan kakek ku menawarkan untuk membawa kami dan membantu merawat..
Tapi ibuku bilang, ayahku menolak..
Merasa istri dan anak-anaknya adalah tanggung jawabnya, ayahku menolak tawaran itu..
Dan berusaha keras untuk bisa mendapat pekerjaan kembali..
Salah satu yang aku banggakan dari ayahku adalah, ayah adalah tipe setia..
Bagaimanapun kondisi ibuku, beliau tetap sayang.. dan sampai detik ini pun masih berusaha untuk membahagiakan nya..
Semuanya terus terang untuk istri nya, termasuk gaji dan THR atau bonus-bonus dari rekanan nya.. Amplop yang diberi tidak pernah dibuka, dan selalu diberikan kepada ibu ku masih dalam keadaan utuh.. dalam keadaan utuh..
Ayahku selalu ingin menjemput ibu ku kalau pergi dari mana-mana, "kasian kalau harus naik kendaraan umum" katanya..
Walaupun ayah dan ibu ku pernah beberapa kali mengalami sesuatu yang mengancam kehancuran rumah tangga mereka, aku tahu dari sorot mata mereka bahwa sebenarnya mereka sangat menyayangi satu sama lain..
Aku suka sekali kalau kami sedang mengobrol, ibu ku lalu mengusap rambut ayahku dengan tatapan penuh sayang..
Ancaman kehancuran itu bisa saja datang kembali, tapi aku mohon kepadaMu ya Allah, jangan biarkan ayah dan ibu ku berpisah..
Panggilan itu berubah ketika aa mempunyai sahabat yang asli betawi, memanggil ayahnya dengan sebutan 'babeh'..
Dan entah kenapa aa ikut memanggil bapak dengan sebutan 'babeh'..
Lama-lama kami semua, anak-anaknya memanggil dengan panggilan sayang 'babeh'..
Hari ini umurnya tepat 60 tahun..
Ah.. kasihan ayahku.. beliau sudah bisa dibilang tua..
Tetapi ayahku masih bekerja sampai saat ini..
Masih harus pergi pagi-pagi sekali agar tidak terlambat pergi ke kantor, dari rumah kami di perbatasan hingga ke tengah kota..
Masih harus berlari-lari mengejar patas, bersaing dengan para pekerja lainnya..
Belum lagi kalau harus berdiri di dalam kendaraan.. karena pemberhentian di tempat kami adalah pemberhentian terakhir bis untuk mengambil penumpang.. jadi bisa dibilang sangat beruntung jika kita masih bisa mendapatkan tempat duduk..
Aku masih ingat, jika sedang ada panggilan kerjaan, kami pergi bersama, berlari-lari mengejar patas.. dan kalau ada yang harus berdiri di dalam bis, ayahku lah yang berdiri, dia tidak menginginkan gadis kecilnya yang berdiri..
Jika sudah seperti itu, aku menatapnya dengan pandangan yang makin sayang..
Jujur setiap aku melihatnya seperti itu, dan melihat nya turun duluan dan berjalan kaki dengan cekatannya, aku selalu ingin menangis..
Di umur sekarang ayahku masih harus menaklukan kota Jakarta dengan segala 'ketidakramahan' nya..
Itu semua ayahku lakukan untuk keluarganya..
Untuk kelangsungan hidup istri dan keempat anaknya..
Aku tahu betul, ayahku selalu berusaha untuk bisa membahagiakan istri dan keempat anaknya..
Tidak peduli kalau harus menanggung malu sekalipun..
Aku ingat cerita ibuku, ketika ayahku terkena PHK..
Dengan kondisi mempunyai empat anak dan masih kecil-kecil dan tinggal di Jakarta, ayahku terkena PHK..
Kakek ku yang dulu terbilang mampu, sungguh tidak tega melihat cucu-cucu nya kesusahan..
dan kakek ku menawarkan untuk membawa kami dan membantu merawat..
Tapi ibuku bilang, ayahku menolak..
Merasa istri dan anak-anaknya adalah tanggung jawabnya, ayahku menolak tawaran itu..
Dan berusaha keras untuk bisa mendapat pekerjaan kembali..
Salah satu yang aku banggakan dari ayahku adalah, ayah adalah tipe setia..
Bagaimanapun kondisi ibuku, beliau tetap sayang.. dan sampai detik ini pun masih berusaha untuk membahagiakan nya..
Semuanya terus terang untuk istri nya, termasuk gaji dan THR atau bonus-bonus dari rekanan nya.. Amplop yang diberi tidak pernah dibuka, dan selalu diberikan kepada ibu ku masih dalam keadaan utuh.. dalam keadaan utuh..
Ayahku selalu ingin menjemput ibu ku kalau pergi dari mana-mana, "kasian kalau harus naik kendaraan umum" katanya..
Walaupun ayah dan ibu ku pernah beberapa kali mengalami sesuatu yang mengancam kehancuran rumah tangga mereka, aku tahu dari sorot mata mereka bahwa sebenarnya mereka sangat menyayangi satu sama lain..
Aku suka sekali kalau kami sedang mengobrol, ibu ku lalu mengusap rambut ayahku dengan tatapan penuh sayang..
Ancaman kehancuran itu bisa saja datang kembali, tapi aku mohon kepadaMu ya Allah, jangan biarkan ayah dan ibu ku berpisah..
Friday, October 21, 2011
Mereka Bilang..
Mereka bilang..
damai yang sekarang lebih pendiam..
Mereka bilang..
damai yang sekarang tidak seceria damai yang dulu..
damai yang sekarang lebih pendiam..
Mereka bilang..
damai yang sekarang tidak seceria damai yang dulu..
Thursday, October 20, 2011
Hari Yang...
Dimulai dengan masuk kamar mandi, nyalain kran..
ternyata MATI!! mengira mungkin itu masih halusinasi abis bangun tidur, sambil menatap kran dalam-dalam dengan kepala sampai miring-miring, memastikan kalau memang benar airnya tidak keluar dan sambil berpikir mungkin habis mati lampu (tapi yang aku ingat tv nyala tadi subuh). Yup, ternyata beneran mati.
Keluar kamar mandi, liat lampu, masih nyala. Ternyata memang tidak mati lampu.
Sempat panik, karena hari ini masuk pagi dan waktunya udah mepet. Ditambah, perut sakit, biasa, morning sickness. Tapi langsung cari solusi, telepon Isti, ga diangkat. Masih tidur, pikirku. Keluar kamar, celingak celinguk ngeliat pintu kamar anak-anak yang udah ada tanda-tanda kehidupan. mba Hesty masih pendidikan, coret. Sepanjang mata memandang, semuanya masih tutupan. Nita sama Poppy masih tutup rapat, masih tidur paling, ga enak buat bangunin. Langsung inget, "Aha..!! Kamar mandi nya Fatecha". Kamar mandi nya techa memang satu-satunya yang tidak di dalam kamar, kalaupun dia belum bangun, setidak nya bisa numpang mandi dulu, bilangnya belakangan.
Turun ke bawah, sambil ngelewatin kamarnya Endang, iseng ngetok. hehe ^^. Thank God, kamar nya Techa udah kebuka, dia lagi nonton TV. Masuk kamarnya,
" Cha, numpang mandi ya. Kran ku mati nih. Masuk pagi pula"
" Oh iya mba gapapa".
Pas ke atas mau ngambil peralatan mandi, pintu Endang kebuka. Dengan muka benar-benar baru bangun ditambah ekspresi bingung nyari siapa yang ngetok tadi, dengan 'innocent'nya aku bilang
"Hehehe...^^v tadi aku Ndang, mau numpang mandi"
Selesai satu masalah.
Sampai kantor, udah tau apa yg harus dilakukan awal. Closing trouble ticket 10an biji. Liat email, udah solve problem nya, baru closing.
Dony, teman satu shift datang,
" Mai, ga pake seragam? "
" Enggak ^^ "
" Ada pak AM lho "
" Masa? " (dengan sikap yang masih tenang. karena biasanya, meskipun pak AM ini datang, tidak pernah masuk ke ruangan omc.)
" Tadi liat ada mobilnya "
" Hehe.. ya udah kalau gitu, ga usah keluar keluar ruangan ^^. Kamu juga ga pake, kenapa? "
" Mau dikasih nya XL, ya aku ga mau. Mana aku ga bawa jaket lagi. "
Info, pak AM ini adalah bos dari Semarang yang kalau dia udah ga suka, ya tamatlah riwayat karyawan. Tapi waktu sekali-kalinya ketemu muka, dia malah senyum dan nyapa aku ramah sewaktu pulang kantor. Kata-katanya waktu itu adalah "iiih... enaknya bisa sepedaan.."
Dony datang-datang malah terlihat sibuk 'beberes', karena takut AM masuk ruangan n ngeliat ruangan kita ga bersih. Jadi inget, dulu kalau ada bos-bos mau datang, kita 'beberes'. Sampai temen ku malah bilang, "waduh, kalau ruangan nya terlalu kelihatan rapih tanpa ada kertas-kertas, malah disangka ga kerja" hehe.. betul juga.
Temen-temen di ruangan udah dikasih tau, kalau taruh botol minum jangan di meja, karena banyak komputer. Eh, masih aja pada bandel. Dengan niat berpartisipasi bantuin dony 'beberes', pas ambil dua botol yang entah botol siapa itu. BYUUUR...!!!! Kalau aja yang jatuh nya piring, pasti bunyinya udah 'pak kedumprang kedundung'.
Airnya tumpah pah pah. Kena ke hub, dan komputer mba Endah. Cuma bisa nyengir aja. Sambil berusaha tenang dan ga panik. Dan terus terusan bilang dalam hati "Allah lagi sayang.. lagi nguji kesabaran.. Allah lagi sayang.. lagi nguji kesabaran.."
Pas ada kejadian air tumpah, yang aku inget langsung kejadian kran mati. Cuma bisa bilang sama mba Endah, " kok kayanya hari ini gimana banget gitu ya, buat aku " sambil tetep berusaha senyum-senyum aja.
Langsung telp OB, minta tolong datang ke ruangan. Dony juga nyari OB, tapi cuma bisa ngintip-ngintip dari pintu, ga keluar ruangan karena dia ga pake seragam. Aku juga ga berani keluar, hehe. Sembari nunggu OB datang, semua yang ada dikerahkan, dari tissue, kertas.
Kabel LAN yang masih terpasang di hub, aku lepas satu persatu. Keyboard mba Endah aku balik, biar airnya ga masuk ke dalam. Kekhawatiranku jadi dua, satu khawatir hub nya rusak kena air, yang kedua khawatir sama PC nya mba Endah.
Setelah menurutku kering, coba pasang lagi HUB nya, ternyata bisa, alhamdulillah.. sekarang menuju kekhawatiran berikutnya, PC mba Endah. Coba nyalain komputernya, nyala, alhamdulillah.. Coba test keyboardnya, ternyata berfungsi juga, alhamdulillah..
WHAT A DAY... Alhamdulillah tapi semuanya lancar..
ternyata MATI!! mengira mungkin itu masih halusinasi abis bangun tidur, sambil menatap kran dalam-dalam dengan kepala sampai miring-miring, memastikan kalau memang benar airnya tidak keluar dan sambil berpikir mungkin habis mati lampu (tapi yang aku ingat tv nyala tadi subuh). Yup, ternyata beneran mati.
Keluar kamar mandi, liat lampu, masih nyala. Ternyata memang tidak mati lampu.
Sempat panik, karena hari ini masuk pagi dan waktunya udah mepet. Ditambah, perut sakit, biasa, morning sickness. Tapi langsung cari solusi, telepon Isti, ga diangkat. Masih tidur, pikirku. Keluar kamar, celingak celinguk ngeliat pintu kamar anak-anak yang udah ada tanda-tanda kehidupan. mba Hesty masih pendidikan, coret. Sepanjang mata memandang, semuanya masih tutupan. Nita sama Poppy masih tutup rapat, masih tidur paling, ga enak buat bangunin. Langsung inget, "Aha..!! Kamar mandi nya Fatecha". Kamar mandi nya techa memang satu-satunya yang tidak di dalam kamar, kalaupun dia belum bangun, setidak nya bisa numpang mandi dulu, bilangnya belakangan.
Turun ke bawah, sambil ngelewatin kamarnya Endang, iseng ngetok. hehe ^^. Thank God, kamar nya Techa udah kebuka, dia lagi nonton TV. Masuk kamarnya,
" Cha, numpang mandi ya. Kran ku mati nih. Masuk pagi pula"
" Oh iya mba gapapa".
Pas ke atas mau ngambil peralatan mandi, pintu Endang kebuka. Dengan muka benar-benar baru bangun ditambah ekspresi bingung nyari siapa yang ngetok tadi, dengan 'innocent'nya aku bilang
"Hehehe...^^v tadi aku Ndang, mau numpang mandi"
Selesai satu masalah.
Sampai kantor, udah tau apa yg harus dilakukan awal. Closing trouble ticket 10an biji. Liat email, udah solve problem nya, baru closing.
Dony, teman satu shift datang,
" Mai, ga pake seragam? "
" Enggak ^^ "
" Ada pak AM lho "
" Masa? " (dengan sikap yang masih tenang. karena biasanya, meskipun pak AM ini datang, tidak pernah masuk ke ruangan omc.)
" Tadi liat ada mobilnya "
" Hehe.. ya udah kalau gitu, ga usah keluar keluar ruangan ^^. Kamu juga ga pake, kenapa? "
" Mau dikasih nya XL, ya aku ga mau. Mana aku ga bawa jaket lagi. "
Info, pak AM ini adalah bos dari Semarang yang kalau dia udah ga suka, ya tamatlah riwayat karyawan. Tapi waktu sekali-kalinya ketemu muka, dia malah senyum dan nyapa aku ramah sewaktu pulang kantor. Kata-katanya waktu itu adalah "iiih... enaknya bisa sepedaan.."
Dony datang-datang malah terlihat sibuk 'beberes', karena takut AM masuk ruangan n ngeliat ruangan kita ga bersih. Jadi inget, dulu kalau ada bos-bos mau datang, kita 'beberes'. Sampai temen ku malah bilang, "waduh, kalau ruangan nya terlalu kelihatan rapih tanpa ada kertas-kertas, malah disangka ga kerja" hehe.. betul juga.
Temen-temen di ruangan udah dikasih tau, kalau taruh botol minum jangan di meja, karena banyak komputer. Eh, masih aja pada bandel. Dengan niat berpartisipasi bantuin dony 'beberes', pas ambil dua botol yang entah botol siapa itu. BYUUUR...!!!! Kalau aja yang jatuh nya piring, pasti bunyinya udah 'pak kedumprang kedundung'.
Airnya tumpah pah pah. Kena ke hub, dan komputer mba Endah. Cuma bisa nyengir aja. Sambil berusaha tenang dan ga panik. Dan terus terusan bilang dalam hati "Allah lagi sayang.. lagi nguji kesabaran.. Allah lagi sayang.. lagi nguji kesabaran.."
Pas ada kejadian air tumpah, yang aku inget langsung kejadian kran mati. Cuma bisa bilang sama mba Endah, " kok kayanya hari ini gimana banget gitu ya, buat aku " sambil tetep berusaha senyum-senyum aja.
Langsung telp OB, minta tolong datang ke ruangan. Dony juga nyari OB, tapi cuma bisa ngintip-ngintip dari pintu, ga keluar ruangan karena dia ga pake seragam. Aku juga ga berani keluar, hehe. Sembari nunggu OB datang, semua yang ada dikerahkan, dari tissue, kertas.
Kabel LAN yang masih terpasang di hub, aku lepas satu persatu. Keyboard mba Endah aku balik, biar airnya ga masuk ke dalam. Kekhawatiranku jadi dua, satu khawatir hub nya rusak kena air, yang kedua khawatir sama PC nya mba Endah.
Setelah menurutku kering, coba pasang lagi HUB nya, ternyata bisa, alhamdulillah.. sekarang menuju kekhawatiran berikutnya, PC mba Endah. Coba nyalain komputernya, nyala, alhamdulillah.. Coba test keyboardnya, ternyata berfungsi juga, alhamdulillah..
WHAT A DAY... Alhamdulillah tapi semuanya lancar..
Friday, October 14, 2011
Jika Hamba Masih Boleh Meminta..
ya Allah.. jika hamba masih boleh meminta..
hamba menginginkan dia kembali..
kembali menjadi dia yang dahulu..
dia yang hamba kenal sewaktu kami masih menjadi mahasiswa..
dia yang hamba kenal sewaktu kami masih di bandung..
dia yang hamba kenal sewaktu dia dalam masa menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa..
dia yang hamba kenal sewaktu mengantar dan menemani hamba di rumah sakit..
dia yang hamba kenal sewaktu kami menjelajah candi di kota ini..
dia yang hamba kenal sewaktu dia dalam masa pencarian karir nya..
dia yang hamba kenal yang begitu bersemangat dan memberikan hamba kejutan untuk memberitahu hamba ketika dia diterima kerja..
dia yang hamba kenal sewaktu awal-awal dia kerja..
dia yang hamba kenal.. sebelum dia mengenal 'teman' nya..
dia yang hamba kenal.. yang mencintai hamba apa adanya..
Allah lah yang paling tahu apa yang paling tersembunyi dalam hati ini..
hamba memang bukan istrinya, hamba bukan pula kekasihnya..
hamba memang bukan ibunya, hamba bukan pula ayahnya..
tapi tolong jaga dia disana..(doa yang bahkan sampai detik ini masih ku panjatkan setiap usai shalatku..)
'Allah sayang.., saya titip dika..'
sungguh hamba merindukan sosok dia yang dulu..
ingin rasanya memulai kembali segala sesuatunya dari awal, memulai dengan hati yang benar-benar bersih, dan mencoba mewujudkan kembali mimpi-mimpi yang pernah kami utarakan..
hamba menginginkan dia kembali..
kembali menjadi dia yang dahulu..
dia yang hamba kenal sewaktu kami masih menjadi mahasiswa..
dia yang hamba kenal sewaktu kami masih di bandung..
dia yang hamba kenal sewaktu dia dalam masa menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa..
dia yang hamba kenal sewaktu mengantar dan menemani hamba di rumah sakit..
dia yang hamba kenal sewaktu kami menjelajah candi di kota ini..
dia yang hamba kenal sewaktu dia dalam masa pencarian karir nya..
dia yang hamba kenal yang begitu bersemangat dan memberikan hamba kejutan untuk memberitahu hamba ketika dia diterima kerja..
dia yang hamba kenal sewaktu awal-awal dia kerja..
dia yang hamba kenal.. sebelum dia mengenal 'teman' nya..
dia yang hamba kenal.. yang mencintai hamba apa adanya..
Allah lah yang paling tahu apa yang paling tersembunyi dalam hati ini..
hamba memang bukan istrinya, hamba bukan pula kekasihnya..
hamba memang bukan ibunya, hamba bukan pula ayahnya..
tapi tolong jaga dia disana..(doa yang bahkan sampai detik ini masih ku panjatkan setiap usai shalatku..)
'Allah sayang.., saya titip dika..'
sungguh hamba merindukan sosok dia yang dulu..
ingin rasanya memulai kembali segala sesuatunya dari awal, memulai dengan hati yang benar-benar bersih, dan mencoba mewujudkan kembali mimpi-mimpi yang pernah kami utarakan..
Subscribe to:
Posts (Atom)