Monday, August 1, 2011

Ramadhan, Alhamdulillah..

lupa nama : " mba Damai, nanti tarawihan? " ( teman ku ini termasuk baru di kost, kerja di kejaksaan)
aku : " iya. biasanya di masjid samping kosan "
lupa nama : " bareng ya. datang nya cepat aja, biasanya kalau hari pertama rame. "
aku : " iya betul, biasanya kalau hari pertama suka macet "
lupa nama : " #%@%^#&^% ?? "
aku : " eh, maksudnya penuh ^^ " ( sambil cengar-cengir. kok ya bisaaaa bilang nya macet. memang nya hari pertama anak-anak masuk sekolah. ngeblank. )

Mendengar suara Isti di bawah, aku langsung bergegas turun dengan bawahan mukena yang masih belum dilepas. "mumpung ada Isti", pikirku dalam hati. Ternyata Isti lagi keliling untuk membagikan jadwal imsak ke anak-anak kost.

(Tepat di depan kamar Endang, dengan suara setengah berbisik)
aku : " Isti Isti, yang sebelah nya Dini itu namanya siapa? "
Isti : " mba Hesti? Yang kerja di Kejati "
aku : " Iya iya, yang kerja di kejaksaan. Hehe.. aku lupa namanya pas dia kenalan. Ga enak kalau lagi ngobrol-ngobrol tau tau aku nyeletuk "maaf.. namanya siapa yah..aku lupa" ^^ hehe "
Isti : " hihi "

(Reni, yang kamarnya persis di bawah kamarku, keluar dari kamarnya)
Reni : " pada mau tarawihan ya mba? "
aku : " iya, jam setengah tujuhan. Ikut Ren? "
Reni : " bareng ya mba"
aku : " oke. oke Endang, Reni, jam setengah tujuh ya "

Sebelum adzan Isya, kami berempat sudah ada di masjid. Nurul Fajri nama masjidnya. Jamaah wanita nya hanya baru kami berempat ditambah sekitar 4 orang di depan kami.
Kami pun celingak celinguk ^^v.
aku : " ih, kok cuma sedikit ya "
Reni : " iya, kok tumbenan "
aku : " paling nanti abis adzan banyak yang datang "

Dan benar saja, tidak lama banyak jamaah datang satu persatu, sampai ada jamaah wanita yang harus shalat dengan tikar tambahan di luar. Alhamdulillah banyak..

Kotak amal pun datang... Belajar dari pengalaman di kampus ku dulu, melihat cara senior memasukkan uang amal di masjid, kotak nya biasanya ditutupi dengan mukena. Aku memang tidak bertanya alasannya, tapi kemungkinan besar, niat mereka adalah untuk menghindari riya dengan nilai uang yang diamalkan. Belajar dari pengalaman di kampus itulah, kalau memasukkan uang di masjid, biasa ditutupi dengan mukena.
mba Hesti : (melihatku menutupi kotak amalnya dengan mukena, dengan becanda) " mba Damai kotak amalnya jangan dibawa pulang, hihi.. "
aku : " hahaha.. yaaaa... ketauan deh sama mba Hesti. Padahal memang mau ta bawa pulang lho ^^v "

Posisi di masjid tadi malam tidak tepat. Tepat di bawah kipas angin. Angin-nya langsung tepat mengenai kepala. Ditambah jarak langit-langit masjid yang tidak terlalu tinggi. Maklum, masjid kami ini memang tidak terlalu besar. Hanya mempunyai satu lantai yang bisa digunakan untuk shalat. Aku dan Reni sepakat untuk tidak di posisi ini untuk malam nanti.

Sehabis shalat tarawih, aku, Endang dan Reni membeli makan untuk sahur malam itu juga.
Endang : " beli penyetan yang disana yuk "
aku : " oke " (dengan tidak mengerti 'disana' yang dimaksud. toh nanti juga aku akan tau tempatnya, pikirku)
Ternyata tempat langganan Endang adalah tempat yang biasa aku kunjungi (walaupun tidak sering. Tapi lumayan lah untuk cukup kenal dengan penjual nya, baik yang bapak nya ataupun ibunya. Karena setiap mau makan di Brimob, biasanya melewati warung ini dan saya suka sapa " halo pak.. " atau bapaknya menyapa duluan " mba'e.. " ). Pecel surabayanan depan 'Dapur Sambal'.

penjual : (tertuju padaku) " oo... mba nya ini ternyata teman nya tho.." (teman nya Endang, maksud bapaknya.)
aku : " hehe.. iya pak, satu kosan :) "
setelah pesanan semua selesai,
penjual : " mba nya udah wisuda tho? "
aku : " iya udah pak "
penjual : " saudara saya juga sudah wisudaan disana "
aku : " saya wisuda nya udah tahun 2007 kemarin pak "
penjual : " oalaaah... hehe "
yup yup yup.. selalu dan selalu disangka masih kuliah. awet muda mungkin saya ya. hehe ^^v
aku : " mari pak.. :) "
penjual : " ya... :) "

Terakhir makan siang tadi.. Perut lapar.. Kayaknya enak nih makan yang anget-anget. Akhirnya aku dan Reni memutuskan untuk makan indomie dulu di warung burjo perempatan dekat kosan. Indomie rebus pakai telor, panas, ditambah teh anget, sluuurpp.. Alhamdulillah.

Bersiap menjalani hari pertama puasa esok hari.

Terima kasih ya Allah, masih mempertemukan hamba dengan bulan Ramadhan, alhamdulillah. Semoga hamba tidak termasuk orang yang merugi, amin.

No comments:

Post a Comment